Ambon bukan hanya tentang musik dan pantai eksotis, tapi juga tentang sejarah yang hidup di tengah kota. Salah satu ruang publik yang mencerminkan perpaduan sejarah, seni, dan kenyamanan modern adalah Taman Patimura. Terletak strategis di pusat Kota Ambon, taman ini menjadi destinasi favorit warga dan wisatawan untuk bersantai, berolahraga, hingga menghayati jejak perjuangan Kapitan Pattimura.
Taman Patimura berlokasi di Kelurahan Uritetu, Kecamatan Sirimau, tepat di samping Lapangan Merdeka dan hanya berjarak beberapa langkah dari Kantor Gubernur Maluku. Dengan akses mudah dari berbagai penjuru kota, taman ini terbuka untuk umum dan bisa dinikmati secara gratis setiap hari.
Daya tarik utama taman ini adalah patung perunggu Kapitan Pattimura setinggi 7 meter. Patung ini menggambarkan sosok Thomas Matulessy—pahlawan nasional asal Maluku—yang memimpin perlawanan rakyat melawan penjajahan Belanda pada tahun 1817. Di sekeliling patung, terdapat simbol-simbol angka dan bentuk yang merujuk pada momen perjuangan heroik tersebut, seperti lima kolam penyangga (bulan Mei), dan ornamen angka 1817.
Taman ini telah direvitalisasi menjadi ruang terbuka hijau modern yang dilengkapi dengan air mancur musikal. Saat malam tiba, pengunjung disuguhkan pertunjukan air mancur dengan lampu warna-warni yang bergerak mengikuti irama lagu-lagu daerah Maluku. Selain itu, terdapat fasilitas seperti:
Playground untuk anak-anak
Jogging track
Panggung pertunjukan budaya
Lapangan basket dan voli
Area duduk dan tempat foto instagramable
Sebagai kota yang telah diakui UNESCO sebagai Kota Musik Dunia, Ambon menghidupkan semangat musik melalui taman ini. Pertunjukan seni dan budaya sering digelar di sini, terutama saat momen peringatan Hari Musik, HUT Kota Ambon, dan festival lokal lainnya.
Tempat Berkumpul Masyarakat
Lebih dari sekadar tempat wisata, Taman Patimura telah menjadi pusat interaksi sosial warga. Mulai dari komunitas olahraga pagi, keluarga yang berpiknik, pelajar yang belajar kelompok, hingga turis mancanegara yang penasaran dengan sejarah Maluku. Banyak UMKM lokal juga menjajakan makanan ringan dan cinderamata di sekitar taman, memperkuat peran taman ini dalam mendukung ekonomi kerakyatan.
Waktu terbaik berkunjung: pagi hari untuk olahraga, sore menjelang malam untuk menyaksikan air mancur musikal.
Bawa kamera atau smartphone: banyak spot foto menarik dengan latar sejarah dan modernitas.
Jaga kebersihan dan ketertiban, agar taman tetap nyaman bagi semua.
Taman Patimura bukan sekadar ruang terbuka, tapi juga simbol semangat juang, kebersamaan, dan identitas Ambon sebagai kota musik dan kota pahlawan. Jika Anda berkunjung ke Ambon, sempatkan waktu untuk menikmati taman ini — meresapi sejarah, menikmati suasana, dan merayakan keindahan kota yang penuh harmoni.
Tertarik mengeksplorasi lebih jauh? Cek juga destinasi wisata Maluku lainnya di Wonder Nusantara, mulai dari Pantai Natsepa hingga Benteng Amsterdam.
Temukan keajaiban lokal, hanya di Wonder Nusantara.