Bukit ini dulunya hanyalah lahan biasa, tanpa nama, tanpa daya tarik. Namun semuanya berubah setelah kunjungan Presiden Joko Widodo pada tahun 2014 ke kawasan Teluk Youtefa. Saat itu, ia meninjau rencana pembangunan Jembatan Holtekamp, salah satu proyek besar di Papua.
Kunjungan itu begitu berkesan bagi warga. Sejak saat itulah bukit ini disebut sebagai “Bukit Jokowi,” sebagai bentuk penghargaan dan harapan bahwa perubahan besar sedang dimulai.
Dari puncak Bukit Jokowi, mata pengunjung disuguhi lanskap luar biasa:
Jembatan Holtekamp yang megah membelah Teluk Youtefa,
Perkampungan adat Tobati-Enggros yang khas,
Lautan biru Samudera Pasifik yang luas tak bertepi,
Dan siluet kota Jayapura yang mulai bermandikan cahaya senja.
Tak heran jika tempat ini kini jadi spot wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Papua.
Akses ke Bukit Jokowi terbilang mudah. Lokasinya berada tak jauh dari Kota Jayapura. Pengunjung hanya perlu menempuh jalur darat sekitar 30-40 menit. Biaya masuk? Gratis! Cukup membayar parkir kendaraan.
Di atas bukit, tersedia pondok-pondok honai, musala, hingga warung kelapa muda dan camilan khas. Uniknya, masyarakat sekitar sangat menjaga area ini agar tetap bersih dan aman. Alkohol dilarang keras, dan spanduk-spanduk edukasi tentang pentingnya menjaga alam terpampang di beberapa titik.
Lebih dari sekadar tempat swafoto, Bukit Jokowi kini menjadi simbol semangat baru Papua. Sebuah ruang terbuka yang menghadirkan harapan, keterhubungan, dan kebanggaan. Dari atas bukit ini, generasi muda Papua bisa melihat ke bawah — ke kampung halaman mereka — lalu menatap ke depan, ke arah laut dan cakrawala… tempat masa depan mereka terbentang luas.
Tips Berkunjung ke Bukit Jokowi:
Waktu terbaik: Pagi hari (07.00–09.00) atau menjelang matahari terbenam (16.30–18.00)
Bawa topi dan air minum, karena belum banyak pohon rindang
Jangan lupa bawa kamera, karena setiap sudutnya Instagramable!
Ingin menjelajah Papua?
CARI TIKETNYA DI SINI